Setelah
tertutup cukup lama, akhirnya sbuah pintu yg ku tunggu terbuka. Tepat di hari
Jumat minggu kedua di Bulan Syawal. Ku berjalan menju pintu, dgn harap adanya sebuah
cahaya yg pernah datang menemani hari-hari. Walau ku tahu itu tidaklah mungkin,
karena biasanya akan ada sbuah rotasi dmana cahaya yg pernah datang yg kemudian
pergi, membutuhkan waktu yg cukup lama untuk bisa kembali datang. Dan bisa
saja, Karena sebuah rotasi, cahaya itu kemudian menghilang di tengah
perjalanannya mnuju tempat awalnya. Tapi rasa itu tak kuhiraukan, dengan cukup
yakin kuterus berjalan.
Sesampainya
d depan pintu, apa yg terlihat tampak berbeda dgn sebelumnya seperti saat
dimana ku pergi meninggalkan ruang cahaya itu. Tak ada lagi sebuah snyum dan keramahan
yg pernah kulihat sebelumnya. Yg kulihat hanyalah sebuah ruangan yg sepi dan
sunyi. Angin pun berhembus dari luar dan masuk ke ruangan menghembuskan sebuah
tirai ruangan, melewati ku yg sedang terpaku menatap ruang yg kosong itu.
Seakan menekankan kondisi ruangan yg sepi itu.
Apa yg
kupikirkan ternyata benar, masih terlalu cepat waktunya untuk cahaya itu
kembali. Akupun mencoba menelusuri, kegiatan yg biasa kulakukan saat dmana
masih ada cahaya itu. Sampai pada tegukan terakhir sbuah minuman, akupun
tersadar. Bahwa yg kulakukan di ruangan itu sia-sia saja. Hnya ada sbuah bayang
yg secara perlahan seakan menjelma menjadi nyata. Dan seolah-olah menemani ku
sambil tersenyum manis. Entah kenapa, seperti ada sebuah perasaan bersalah yg
kuterima saat itu.
Rasanya
terasa sesak, sulit untuk di lepas kenyataan yg ada saat ini. Sampai tak
sanggup menahan rasa sesaknya, akupun segera
beranjak berlari meninggalkan ruang cahaya itu, dengan membiarkan
pintunya terbuka, menuju tempat ku bekerja sambil mencoba berusaha untuk
menerima smuanya. Sesampainya di meja kerja, kucoba untuk menenangkan perasaan
ini. Namun tak sanggup pula rasa ini ditahan, segera ku berlari menuju ruang
kecil, dmana ada sebuah cermin. Kulihat tak sanggup lagi ku menahan air mata.
Buatku, seperti
sebuah rasa yg teramat sesak. Entah apakah hal yg sama jg terjadi padanya, atau
mungkin terasa lebih sesak dari apa yg kurasa saat ini.Yg bisa kulakukan saat
ini hnyalah menunggu cahaya itu kembali, walau kutahu mungkin 3-6 bln, atau
bahkan setahun lamanya sebuah rotasi ini selesai, untuk memastikan sbuah
prasaan yg sebenarnya. Sampai saat itu tiba, ku harus menahan rasa sesak ini. Dan berharap, semoga saja, cahaya tersebut
tidak akan hilang d tengah perjalanannya…