Sabtu, 01 September 2012

Jum'at Kedua


Setelah tertutup cukup lama, akhirnya sbuah pintu yg ku tunggu terbuka. Tepat di hari Jumat minggu kedua di Bulan Syawal. Ku berjalan menju pintu, dgn harap adanya sebuah cahaya yg pernah datang menemani hari-hari. Walau ku tahu itu tidaklah mungkin, karena biasanya akan ada sbuah rotasi dmana cahaya yg pernah datang yg kemudian pergi, membutuhkan waktu yg cukup lama untuk bisa kembali datang. Dan bisa saja, Karena sebuah rotasi, cahaya itu kemudian menghilang di tengah perjalanannya mnuju tempat awalnya. Tapi rasa itu tak kuhiraukan, dengan cukup yakin kuterus berjalan.


Sesampainya d depan pintu, apa yg terlihat tampak berbeda dgn sebelumnya seperti saat dimana ku pergi meninggalkan ruang cahaya itu. Tak ada lagi sebuah snyum dan keramahan yg pernah kulihat sebelumnya. Yg kulihat hanyalah sebuah ruangan yg sepi dan sunyi. Angin pun berhembus dari luar dan masuk ke ruangan menghembuskan sebuah tirai ruangan, melewati ku yg sedang terpaku menatap ruang yg kosong itu. Seakan menekankan kondisi ruangan yg sepi itu.


Apa yg kupikirkan ternyata benar, masih terlalu cepat waktunya untuk cahaya itu kembali. Akupun mencoba menelusuri, kegiatan yg biasa kulakukan saat dmana masih ada cahaya itu. Sampai pada tegukan terakhir sbuah minuman, akupun tersadar. Bahwa yg kulakukan di ruangan itu sia-sia saja. Hnya ada sbuah bayang yg secara perlahan seakan menjelma menjadi nyata. Dan seolah-olah menemani ku sambil tersenyum manis. Entah kenapa, seperti ada sebuah perasaan bersalah yg kuterima saat itu.


Rasanya terasa sesak, sulit untuk di lepas kenyataan yg ada saat ini. Sampai tak sanggup menahan rasa sesaknya, akupun segera  beranjak berlari meninggalkan ruang cahaya itu, dengan membiarkan pintunya terbuka, menuju tempat ku bekerja sambil mencoba berusaha untuk menerima smuanya. Sesampainya di meja kerja, kucoba untuk menenangkan perasaan ini. Namun tak sanggup pula rasa ini ditahan, segera ku berlari menuju ruang kecil, dmana ada sebuah cermin. Kulihat tak sanggup lagi ku menahan air mata.

Buatku, seperti sebuah rasa yg teramat sesak. Entah apakah hal yg sama jg terjadi padanya, atau mungkin terasa lebih sesak dari apa yg kurasa saat ini.Yg bisa kulakukan saat ini hnyalah menunggu cahaya itu kembali, walau kutahu mungkin 3-6 bln, atau bahkan setahun lamanya sebuah rotasi ini selesai, untuk memastikan sbuah prasaan yg sebenarnya. Sampai saat itu tiba, ku harus menahan rasa sesak ini.  Dan berharap, semoga saja, cahaya tersebut tidak akan hilang d tengah perjalanannya…

Tidak ada komentar: